Sumenep, Seputarnegeri.id – Optimalisasi Laporan Keuangan Berbasis Excel dan Aplikasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan BUMDes bertempat di Aula Kantor setempat.
Kepala DPMD Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf menyampaikan, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu para pengelola BUMDes dalam mengoptimalkan laporan keuangan sebagaimana yang diharapkan.
“Ke depan diharapkan BUMDes tidak hanya dapat mengembangkan usahanya, namun juga dalam pelaporan keuangan bisa memenuhi standar yang ada. Di samping kami fokus pada pendampingan untuk penganggaran dana desa khususnya memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan BUMDes di masing-masing desa, juga diperlukan pengetahuan terkait pelaporan keuangan,” kata Syahroni saat acara kegiatan berlangsung.
Tidak hanya itu, dalam rangka memajukan BUMDes, masing-masing desa tidak harus terjebak dengan kemajuan yang diraih oleh desa lain yang sudah sukses, karena setiap desa memiliki potensi yang bisa dikembangkan.
“Untuk saat ini, potensi yang ada di masing-masing desa tentunya berbeda, sehingga tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti usaha BUMDes lain yang belum tentu berhasil dilakukan di desa bersangkutan,” imbuhnya.
“Ada beberapa contoh desa yang BUMDes nya berhasil meraih penghargaan yakni BUMDes Pagerungan Besar yang masuk tiga besar dengan usahanya di bidang pengembangan internet yang selama ini menjadi persoalan serius di Kepulauan Masalembu,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerja sama Desa (PUEKD) Fadholi, menjelaskan bahwa pelatihan yang diikuti sebanyak 50 BUMDes tersebut untuk memberikan peningkatan kapasitas personal atau bendahara BUMDes selaku penanggung jawab pelaporan keuangan.
“Hampir 90 persen BUMDes khususnya di Kabupaten Sumenep, pelaporan administrasi keuangannya sifatnya masih manual, bahkan ada yang masih dalam bentuk lembaran,” tuturnya.
Bukan hanya itu, melalui pelatihan yang menghadirkan penyaji dari UTM tersebut sejumlah pengelola BUMDes administrasinya akan lebih baik lagi sesuai dengan amanah dalam PP, Permendes hingga Perbup berkaitan dengan pelaporan keuangan dan administrasi BUMDes, seperti laporan enam bulan sekali dan laporan setiap tahun yang disampaikan pada Musdes.
“Semua ini tentunya kami lakukan juga demi meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari pengelolaan dana yang dikelola oleh semua BUMDes yang sudah sukses,” pungkasnya.