Terindisikasi Gizi Buruk, Bayi Zaila Gelumbang Dirawat Intensif ke RSUD dr. H.M. Rabain
Muara Enim – Menerima laporan adanya bayi terindikasi gizi buruk di Desa Melilian, Kecamatan Gelumbang, Camat Gelumbang, Herry Mulyawan, S.P., M.M., meninjau langsung kondisi bayi berusia 1 tahun 11 bulan, anak dari pasangan Wiwanto dan Tiara tersebut, Senin (14/10/24).
Dalam keterangannya, bayi perempuan bernama Zaila Syahputri tersebut telah dirujuk ke RSUD dr. H.M. Rabain Muara Enim untuk mendapatkan tindakan dan perawatan intensif. Camat yang hadir bersama Koramil dan Kapolsek Gelumbang menjelaskan bahwa sesuai dengan arahan Pj. Bupati Muara Enim, H. Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M., bayi Zaila akan mendapatkan pendampingan dari pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kecamatan Gelumbang hingga keadaannya membaik.
Camat didampingi Kepala Desa Melilian, Ahmad Zulbandri, S.Kom., dan Kepala Puskesman Gelumbang, Fitri Sujariah, S.ST., M.Kes., menerangkan bahwa bayi Zaila sebenarnya lahir dengan keadaan normal dengan pertumbuhan yang sehat dan ibunyapun rutin membawa bayi Zaila ke Posyandu Desa Melilian, bahkan tercatat telah diberikan divaksinasi lengkap.
dikatakan Fitri Sujariah “Namun sejak usia 7 bulan, bayi Zaila tidak lagi dibawa ke Posyandu dan keberadaannya seringkali tidak berada di Desa Melilian, melainkan berminggu-minggu di perkebunan kelapa sawit bersama orang tuanya,” ucapnya.
Lanjutnya “Hal ini menyebabkan petugas kesehatan dan bidan desa tidak mengetahui keberadaan maupun kondisinya,” terang Fitri.
Camat-pun menyampaikan pula bahwa ternyata orang tua bayi Zaila tidak memiliki surat nikah dari KUA karena menikah dibawah tangan dan saat menikah-pun sang ibu masih dibawah umur, yaitu usia 15 tahun.
Dipaparkan Heri Muliawan “Untuk membantu administrasi keperluan berobat pada Maret lalu Kepala Desa Melilian telah membuatkan kartu keluarga sementara, surat keterangan tidak mampu dan surat keterangan domisili,” urainya.
Di tempat terpisah Pj. Bupati menyampaikan bahwa kondisi bayi Zaila akan ditangani dengan sebaik-baiknya. Dirinya menghimbau kepada seluruh orang tua yang memiliki bayi harus rutin memeriksakan kesehatan bayi ke Posyandu ataupun bidan desa sehingga kondisi bayi terpantau oleh petugas kesehatan.
Jika-pun ada terindikasi gizi buruk ataupun stunting dan belum terpantau, Pj. Bupati meminta orang tua agar segera melaporkan kepada Posyandu ataupun Puskesmas terdekat, selain juga ke kepala desa setempat untuk dapat ditindak-lanjuti.
Dirinyapun menghimbau bagi warga yang hendak menikah agar memperhatikan kondisi kesiapan calon orang tua, terutama kesiapan fisik dan mental calon ibu melalui usia minimal 19 tahun sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan.
selain itu, papar Pj. Bupati “tentunya mencatatkan pernikahan dan kelahiran sehingga terdata dan tertib administrasi kependudukan yang nantinya bermanfaat bagi keluarga maupun anak,” demikian jelasnya. (Ril)